Ruang Lingkup Ekonomi

Bab1
Ruang Lingkup Ekonomi

Pendahuluan

Masalah ekonomi timbul sebagai akibat adanya kenyataan-kenyataan dibawah ini:
1. Jumlah dan macam ragam kebutuhan manusia yang sangat banyak, dan
2. Alat pemuas kebutuhan, relatif dibandingkan dengan kebutuhan manusia tersebut diatas, sangat terbatas.

Dari masa pra sejarah sampai jaman modern seperti sekarang ini belum pernah dijumpai suatu masyarakat atau suatu bangsa yang kebutuhan hidupnya telah dapat terpenuhi seluruhnya. Masyarakat yang dikatakan masih primitif kebutuhan mereka baik jumlah maupun macamnya oleh karena kemampuannya untuk menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa yang langsung dapat memenuhi kebutuhan mereka sangat kecil juga, maka banyak dari kebutuhan mereka yang pemenuhannya terbatas dalam angan-angan mereka belaka.

Dengan semakin majunya peradaban manusia, manusia semakin cerdas dan semakin banyak alt kapital yang mereka miliki yang semua ini meningkatkan kemampuan mereka dalam menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa yang selanjutnya dapat mereka pergunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Akan tetapi oleh karena kemampuannya mereka menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa tersebut hampir senantiasa diikuti, dibarengi, bahkan tidak jarang pula didahului oleh timbulnya kebutuhan-kebutuhan baru. Meningkatnya kebutuhan mereka tersebut demikian cepatnya, sehingga bangsa yang paling maju di dunia dewasa ini, masih pula merasakan keterbatasan mereka dalam memenuhi kebutuhan mereka yang semakin beraneka ragam tersebut.

Menghadapi kenyataan ini tidak dapat terpenuhinya semua kebutuhan mereka, maka dengan sadar atau tidak manusia bertendensi untuk bersikap rasional, yaitu sepanjang mereka mempunyai pilihan, mereka akan memilih pilihan yang mendatangkan manfaat sebesar-besarnya dari penggunaan alat pemuas kebutuhan tertentu, atau memilih pilihan yang menurut perhitungan mereka memerlukan korban paling kecil diantara pilihan-pilihan lain untuk maksud pemunuhan kebutuhan tertentu.

1.1Metologi Ekonomi

Seperti telah disinggung di atas, ilmu ekonomi mencoba menerangkan perilaku umat manusia dalam menggunakan alat-alat pemuas kebutuhan yang adanya terbatas untuk memenuhi kebutuhan mereka yang bisa dikatakan jumlahnya tidak terbatas. Untuk mengetahui bagaimana tugas tersebut dilaksanakan.

Pertama-tama kita perbicarakan sedikit mengenai dunia nyata. Menurut kenyataan dunia yang nyata amat sangat kompleks. Perbuatan seseorang demikian juga gejala-gejala yang terjadi dalam suatu perekonomian banyak faktor yang ikut mempengaruhi atau bahkan menentukannya. Faktor-faktor seperti politik, sosial, psikologi dan sebagainya berpengaruh terhadap perilaku seseorang atau suatu masyarakat. Teori ekonomi pada azasnya hanya menelaah satu satu dari sekian banyak aspek kehidupan seseorang atau suatu masyarakat, yaitu aspek ekonominya.Ini berarti bahwa kita dapat membedakan aspek-aspek ekonomi dari aspek lainnya, sekalipun kita tidak memisahkannya. Oleh karena yang menarik perhatian kita hanyalah ekonomi, maka aspek-aspek lainnya kita abaikan. Inilah yang kita sebut sebagai tindakkan abstraksi.

Meskipun semua aspek yang bukan ekonomi, telah kita kesampingkan, namun masalahnya juga sering masih terlalu kompleks untuk bisa diperoleh gambaran yang jelas dan kesimpulan yang berarti, oleh karena pada umumnya tidak sedikit jumlah macam variabel ekonomi yang secara langsung ataupun tidak langsung mempunyai hubungan dengan masalah-masalah yang kita persoalkan. Oleh karena itu terpaksa memilih antara variabel-variabel tersebut mana yang kita perkirakan mempunyai peranan besar, dan yang bisa dipakai dalam model analisis ekonomi yang akan kita bentuk. Model analisis ekonomi atau ekonomic model oleh Robert Y. Awh didefinisikan sebagai konstruksi teoritik atau kerangka analitik yang terdiri dari satu rangkaian asumsi-asumsi dari mana kesimpulan-kesimpulan kita turunkan. Didalam menyusun model anlisis ekonomi tersebut kita menentukan asumsi-asumsi mengenai hubungan-hubungan di antara variabel-variabel yang kita pilih tersebut.

Langkah selanjutnya ialah, dari asumsi-asumsi yang kita pilih dan kita susun sebagi model ekonomi tersebut kita turunkan kesimpulan-kesimpulan teoritik. Menurunkan kesimpulan-kesimpulan dari hal yang umum ke hal yang khusus biasa disebut melakukan analisis deduksi. Yang dilakukan oleh teori ekonomi mikro pada umumnya hanya sampai langkah ini. Kesimpulan-kesimpulan teoritik ini nantinya dapat pula dipergunakan untuk menyusun model-model analisis ekonomi lainnya.

Kesimpulan-kesimpulan teoritik yang dihasilkan tersebut apabila diturunkan secara betul dikatakan berlaku secara abstrak universal, yaitu berlaku di manapun juga dan bilamanapun juga, asalkan terpenuhi syarat bahwa kenyataan dalam dunia nyata sejalan dengan asumsi-asumsi yang terbentuk dalam model analisis ekonomi yang kita pakai. Apabila ternyata asumsi yang kita pakai tidak sesuai dengan dunia nyata, maka hasil dari kesimpulan yang kita turunkan tedensinya juga menyimpang dari kenyataan.

Dikutip: Peng.Ekonomi Mikro  Perilaku Harga Pasar,  Soedijono Reksoprajitno. hal 1 dan hal 7)

Tinggalkan komentar